Sunday, January 01, 2006

I can’t believe that God put us on the earth to be ordinary

I can’t believe that God put us on the earth to be ordinary – Lou Holtz

Di dinding kamar kost temanku, di bingkai tulisan – yang lebih kurang kalau di terjemahkan ke bahasa Indonesia – seperti ini : “Di Afrika, setiap pagi seekor rusa terbangun. Hanya ada satu dipikirannya : dia harus bisa berlari lebih cepat daripada singa yang paling cepat, kalau tidak dia akan jadi santapannya. Sementara seekor singa tiap hari terbangun, juga hanya ada satu dipikirannya : dia harus bisa berlari lebih cepat daripada rusa yang paling lamban, kalau tidak perutnya akan kelaparan. Apakah kita mau memilih jadi rusa atau singa tidaklah penting, yang jelas, begitu matahari terbit kita harus berlari lebih cepat daripada kemarin, kalau tidak kita celaka. This is the race of life”

Hidup adalah kompetisi dan untuk memenangkannya kita perlu semangat. Ya. Semangat akan membuat kita menjadi fokus dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, di luar yang kita bayangkan. Aku juga percaya sama omongan Lou Holtz seperti prolog diatas. Kita tidak diciptakan didunia untuk jadi orang yang biasa-biasa saja. Kita adalah kumpulan manusia-manusia terbaik. Kita tercipta dari sebuah sperma terbaik yang sudah sukses mengalahkan jutaan sperma yang lain. Jadi kita jangan menyia-nyiakan potensi diri kita. Tetapkan target yang sesuai dengan hati kita. Pikir, tulis, atur strategi untuk mencapainya dan tentu saja harus konsisten menjalankan strategi yang sudah di buat. Kalau aku sendiri juga sudah menetapkan target yaitu aku harus jadi penulis yang terampil dan tulisanku berguna bagi orang lain. Kalau hal itu berhasil, maka itulah ukuran kesuksesanku. Mungkin, agak lambat tercapainya karena aku punya pekerjaan di kantor – untuk membiayai expense-expenseku tentu saja – tapi aku yakin dengan kerja keras aku bisa mencapainya. Aku harus bisa menghilangkan penyakit malas dan banyak alasan yang kadang-kadang menghinggapiku. Masalah umur. Dalam beberapa hal aku suka beralasan aku sudah tua. Tapi bukankah Kolonel Sanders memulai Kentucky Fried Chicken pada waktu dia berumur 65 tahun? Bukankah Ray Kroc membeli kios hamburger milik McDonald waktu berumur 54 tahun?. Keduanya terbukti sukses di usia sepuh dan gerainya tersebar di seluruh dunia. Aku kadang suka juga mengkambing hitamkan waktu. Aku sering beralasan bahwa aku sibuk dan nggak punya waktu. Lalu pertanyaannya, “apakah Nabi Muhammad, Bunda Teresa, Bill Gates dikasih waktu lebih dari 24 jam seharinya?. Jatah waktunya berbeda dengan orang biasa? ”. Tentu saja tidak. Kita harus akui bahwa kitalah yang kurang terampil mengelola waktu. Dan itu sangatlah berbahaya & merugikan kita seperti diingatkan di Surat Al Ashr. Dan yang paling naïf, aku juga sering beralasan bahwa aku bukan Professor atau Doktor. Oh. Lalu apakah Adri Subono, Lawrence Ellis-Oracle, Zainudin MZ, Rhoma Irama adalah Professor ?

Semangat kadang juga bisa dipicu oleh orang lain. Membayangkan ibuku tertawa mampu membuatku bersemangat dan tegar menghadapi kesulitan Senyum manis seseorang membuatku bisa mencipta satu lagu, meskipun aku masih amatir dalam memainkan gitar. Senyum Roro Jonggrang mampu membuat Bandung Bondowoso membuat seribu candi dalam satu malam. Taj Mahal yang indah juga tercipta karena semangat untuk membahagiakan orang yang dicintai. Hap ! Tahun 2006 baru saja dimulai. Mari kita bersemangat. Dan aku mengajak sahabat semua untuk bersemangat.


Hayat
Penikmat seni dan sayur asem.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home